Wisata Edukasi ke PUSPITEK dan TMII
Pada hari kamis, 19 Oktober 2017,
kelas 7 mengadakan kunjungan ke PUSPITEK dan TMII. Kami berkumpul disana jam
6.30 dan berbaris. Kita pun mengadakan doa bersama dan ada beberapa sambutan
dari panitia dan pimpinan sekolah. Lalu kita menaiki bus dan menuju ke PUSPITEK.
Kita pun
sampai di PUSPITEK. Tempatnya sangat besar, ada banyak Laboratorium. Salah
satunya ada Laboratorium fisika, metrologi, dan kimia. Kami menuju ke Laboratorium Fisika( kalau aku
jujur,aku lebih menyukai Biologi dibandingkan Fisika, karena mempelajari makhluk
hidup). Ada banyak pohon-pohon di
sekitarnya dan tempatnya sangat sunyi. Karena jika ingin melakukan percobaan harus
sunyi dan tenang. Kita pun turun dari
bus menuju ke Auditorium untuk diberi sambutan dan pengarahan dari bapak
pengurus PUSPITEK. Kita diberitahu sejarah PUSPITEK dan apa yang ada disana.
Auditoriumnya pun sangat besar, seperti stadium. Setelah itu kita ke bus untuk
mengambil jas lab dan menuju lab masing-masing.
Setelah ke
lab masing-masing kita dibagi ke grup lebih kecil untuk ke tempat percobaan berbeda.
Aku dan beberapa temanku ke tempat percobaan laser. Disana mereka mencoba laser laser untuk kehidupan sehari hari dan
apa yang bisa dilakukan. Kita melakukan tanya jawab tentang PUSPITEK dan apa
yang mereka lakukan dan sejarahnya. Inilah yang diberi tahu:
Pusat Penelitian Ilmu Pengetahuan dan
Teknologi (PUSPITEK) adalah kawasan riset
terbesar di Indonesia. Didirikan pada 1 Oktober 1976 di Serpong, Tangerang
selatan, Banten. PUSPITEK didirikan atas
gagasan menter riset republik Indonesia pada saat itu, Prof.Dr.Sumitro
Djojohadikusumo. Pelaksanaanya
direalisasikan oleh menteri negara riset dan teknologi republik Indonesia
Prof.Dr.-ing. B.J. Habibie. PUSPITEK memiliki 4 cabang ,yaitu: Lembaga Ilmu
Pengetahuan Indonesia (LIPI), Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT),
Badan Tenaga Nuklir Nasional (Batan), dan Kementerian Lingkungan Hidup dan
Kehutanan Republik Indonesia. Dengan
tujuan mendukung proses industrilasi di Indonesia, mempunyai peralatan
penelitian dan pelayanan teknis yang
paling lengkap di Indonesia.
Tempat
favoritku disana adalah Auditorium karena sangat luas dan banyak kursi, mereka
menghemat tempat dengat menyusun kursinya seperti di stadium. Auditorium ini
biasanya digunakan untuk menyambut tamu.
Ketika kita
selesai kita pergi kembali ke bus untuk melanjutkan perjalanan ke TMII dan
makan siang di bus. Sampainya di TMII, kami menuju ke Masjid Diponegoro untuk
sholat dhuzur. Dalam perjalanan ke masjid, kita melewati banyak lokasi. Ada rumah adat dari Sumatera, kepulauan Riau,
Bangka Belitung, Bengkulu, Banten, Lampung, Jawa,Maluku, Papua,Sulawesi, Nusa
Tenggara, Kalimantan. Ada juga sarana rekreasi seperti, Istana anak-anak
Indonesia, Pusat Peragaan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi, Snow Bay Waterpark,
Teater 4 dimensi dan Wonder Adventure, Teater IMAX Keong Emas. Dan akhirnya
sampai di tempat ibadah, bagi yang beragama lain, bisa beribadah di tempat
ibadah masing-masing.
Masjid
Pangeran Diponegoro adalah rumah ibadah umat Islam yang dapat digunakan oleh
pengunjung maupun masyarakat sekitar untuk menjalankan ibadah salat dan
kegiatan lain seperti perayaan hari besar, ceramah, dan belajar Al-Qur’an.
Masjid ini berdiri atas lahan 2.850 m2 dengan luas bangunan 760 m2 dan terdiri
atas 2 lantai. Pembangunannya dilaksanakan pada tahun 1973 dan diresmikan pada
tahun 1975 oleh Presiden Soeharto.
Setelah
sholat, kami pun menuju ke Skyworld. Skyworld itu salah satu wahana terbaru di
TMII, banyak sekali fasilitasnya, ada planetarium, foto 3D, Exhibition room, 5D
cinema,taman bermain anak, dan Auditorium. Kita pun diarah ke Audirorium dan
ditinggal untuk menonton film tentang tata surya. Filmnya sangat menyenangkan
dan juga menambah pengetahuan tentang luar angkasa.
Kemudian
kami masuk ke dalam exhibition room. Ada tentang astronot astronot Indonesia, roket-roket Indonesia,
penemu-penemu teleskop, teleskop, dan masih banyak lagi. Tur guidenya
menjelaskan banyak sekali tapi sayangnya tidak semua orang dapat menangkap yang
dijelaskan karena penjelasannya terburu-buru. Ada banyak yang foto-foto dan
merekam disana.
Kita pun
menuju ke 5D cinema, menunggu dengan sangat lama. Akhirnya pun kita masuk.
Dilayarnya, kita ditayangkan bahwa kita berada di tengah sebuah gurun dan
menaiki sebuah roller coaster. Itu cukup menyenangkan tetapi menunggunya sangat
lama tetapi naiknya cuma beberapa menit jadi rasanya tidak sebanding dengan
waktu menunggunya. Planetarium, adalah
tujuan terakhir kami di Skyworld. Planetarium itu cukup besar, tetapi
sayangnya, ada beberapa anak yang tidak bisa ikut masuk karena tempatnya
penuh. Kita melihat rasi bintang dan
benda-benda langit yang lain.
Menurutku
Skyworld lebih menyenangkan dibanding dengan PUSPITEK, karena banyak fasilitas
untuk anak-anak dan tempatnya lebih nyaman. PUSPITEK cukup nyaman, dengan
banyak pohon-pohon dan laboratrium. Tempat favouritku di Skyworld adalah
planetariumnya dan exhibition roomnya, kalau di PUSPITEK aku lebih senang di
luar, dengan banyak pohon-pohon dan ketenangannya.
baguss..
ReplyDelete